Anggarkan Rp287 Miliar untuk Buat Kebijakan, Anggota DPR ‘Tampar’ Kementrian ESDM
Anggota Komisi VII DPR Andi Yuliani Paris kritik keras Kementerian ESDM

Bagikan:

Anggota Komisi VII DPR Andi Yuliani Paris memberikan ‘tamparan’ yang beripa kritikan pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Andi menyoroti masalah anggaran dana sebesar Rp287 miliar yang digunakan untuk membuat rekomendasi dan studi.

Menurut Andi, apa yang dilakukan oleh Kementrian ESDM terkait anggaran tersebut adalah hal yang tak berguna untuk rakyat Indonesia.

“Rp287 miliar hanya untuk bikin kebijakan, bikin rekomendasi bikin studi. Itu nggak ada gunanya Pak untuk rakyat,” kritik Andi saat rapat dengar pendapat (RDP) di DPR, dikutip VOI, Senin, 8 Februari.

Anggota DPR Sebut Studi dan Rekomendasi Tak Pernah Diperiksa KPK dan BPK

Andi juga mengaku pernah meminta hasil studi yang diadakan tahun sebelumnya, yang saat itu ia berada di Komisi VII. Sayangnya laporan itu justru tak begitu bermanfaat.

“Karena saya pernah minta hasil studi tahun sebelumnya. Saya kan di Komisi VII, itu (laporan anggaran) redundant, berulang-ulang. Untuk membuat Permen masa perlu Rp4,8 miliar, Rp4,9 miliar untuk draf Kepmen untuk kewilayahan untuk buat draf Kepmen untuk kewilayahan subsektor mineral dan batubara, ada lagi juga rekomendasi pemanfaatan batubara dan BBM untuk pembangkit listrik,” tambah Andi lagi.

Ia juga menanyakan pekerjaan Kementerian ESDM karena rekomendasi baru dilakukan sekarang. Bahkan Andi menanyakan hati nurani jajaran yang ada di kementrian tersebut.

“Kalau baru mau bikin rekomendasi sekarang, selama ini Kementerian ESDM kerjanya apa ya? Nggak ada kerjanya. Semua baru buat studi, buat kebijakan. Nangis saya pak lihat ini, di mana hati nurani bapak-bapak dan ibu-ibu di kementerian ESDM?,” kata Andi.

Andi yang juga merupakan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyebut pekerjaan soal studi dan rekomendasi memang tak pernah diperiksa KPK dan BPK.

“Saya tahu pekerjaan ini tidak bisa diperiksa KPK nggak bisa diperiksa BPK karena intagible, nggak kelihatan. Bapak-bapak nggak punya hati semuanya. Saya serahkan (data) ke Pak menteri Rp287 miliar, hanya untuk bapak bikin Rp4,9 miliar untuk buat Kepmen. Saya minta kesimpulan rapat saya minta studi rekomendasi yang sudah dibiayai negara. Saya mau tahu apa yang rekomendasi bapak berikan kepada bangsa ini? Saya minta ini dirapatkan rekomendasi, kebijakan studi disampaikan. Rp287 miliar dikurangi, masih ada Rp260 miliar tolong bapak, nanti saya kasih rekapitulasi. Di mana hati kalian semua?,” tegas Andi.

Selain informasi terkait anggaran Kementrian ESDM yang dikritik anggota DPR, dapatkan informasi dan berita nasional maupun internasional lainnya melalui VOI.id, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!a