Imbas Gedung Heritage Kementerian ESDM Retak, PT PP Setop Sementara Pembangunan BSI Tower
Foto: (Dok. Kementerian ESDM)

Bagikan:

JAKARTA - PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP menghentikan sementara pembangunan proyek BSI Tower karena berdampak pada Gedung Heritage Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sekadar informasi, Gedung Heritage yang berlokasi di samping area pembangunan proyek BSI Tower ini mengalami keretakan cukup parah di bagian dalam maupun luar ruangan.

Sekretaris Perusahaan PT PP Bakhtiyar Efendi mengatakan berdasarkan monitoring yang dilakukan perusahaan terjadi penurunan tahan dari waktu ke waktu yang menyebabkan keretakan pada bagian dilatasi.

Efendi bilang kondisi ini telah dikoordinasikan dengan Kementrian ESDM sebelumnya sehingga merekomendasikan sementara waktu Gedung Heritage dikosongkan untuk dilakukan restorasi.

Seiring dengan itu, Efendi bilang PT PP menghentikan sementara pekerjaan pembangunan proyek dan melakukan evaluasi, didampingi Kementrian PUPR. Serta, menyusun tindak lanjut perencanaan mitigasi lanjutan untuk perkuatan.

“Kami saat ini tengah mengevaluasi bersama Ahli Geoteknik dan didampingi oleh PUPR dalam mengantisipasi settlement ini agar terkendali kedepannya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis, 1 Februari.

“Tentunya kami juga akan berkoordinasi secara intensif dengan Kementrian ESDM untuk meminimalkan dampak dan mengembalikan kondisi bangunan Gedung Heritage,” sambungnya.

Efendi bilang pembangunan gedung kantor BSI ini dimulai pada bulan November dengan ditandainya groundreaking pada tanggal 9 November 2023. PT PP (Persero) Tbk telah ditunjuk sebagai kontraktor pemenang tender Gedung BSI dengan skema Build, Operate and Transfer (BOT) selama 30 tahun.

Lebih lanjut, Efendi menjelaskan bahwa sebelum memulai pembangunan tahap satu yaitu pondasi dan basement gedung, perusahaan juga telah melakukan sosialisasi di lingkungan sekitar proyek.

“PT PP (Persero) Tbk sebagai pelaksana pembangungan gedung ini menyatakan bahwa sebelum pelaksanaan telah melakukan sosialisasi kepada lingkungan sekitar gedung termasuk dengan Kementrian ESDM,” ujarnya.

Selain itu, Efendi bilang sebagai langkah antisipatif dan mitigasi atas risiko pergerakan tanah juga telah dilakukan penempatan inclinometer, monitoring settlement secara berkala, dan penggunaan sistem dinding penahan tanah secant pile sesuai dengan karakteristik tanah di lokasi dan mempertahankan dinding penahan tanah existing.

Dia juga mengatakan PT PP tetap berkomitmen untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan prosedur keselamatan bangunan dan memperhatikan lingkungan sekitar sesuai pedoman quality, health, safety dan environment.

“Kami juga berkomitmen untuk selalu kooperatif dengan semua stakeholder di Proyek Pembangunan BSI Tower ini,” ujar Efendi.

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Kerjasama Kementrian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan PT PP cukup kooperatif berkoordinasi dengan kementrian ESDM, dan telah sepakat untuk mengosongkan sementara gedung heritage untuk memudahkan proses restorasi.

“PT PP berkomitmen untuk mengevaluasi, membuat perencanaan untuk menghindari settlement ke depan dan memperbaiki gedung heritage,” kata Agus.