Perusahaan Milik Konglomerat Prajogo Pangestu Ini Raup Pendapatan Rp33,25 Triliun di Kuartal III 2021
Konglomerat Prajogo Pangestu. (Foto: Instagram @forbesindonesia)

Bagikan:

JAKARTA - PT Barito Pacific Tbk mampu mencatatkan peningkatan kinerja di sembilan bulan pertama tahun ini. Pendapatan dan laba perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu tersebut tumbuh signifikan di kuartal II 2021.

Dalam laporan keuangan Barito Pacific, yang dikutip Senin 8 November, emiten berkode saham BRPT ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan mencapai 2,31 miliar dolar AS atau setara Rp33,25 triliun di kuartal III 2021. Raihan ini meningkat 38,92 persen dibandingkan kuartal III 2020 sebesar 1,66 miliar dolar AS.

Pendapatan utama Barito Pacific disumbang oleh penjualan ekspor petrokimia perseroan yang mencapai 410,9 juta dolar AS dan penjualan lokal petrokimia perseroan yang mencapai 1,46 miliar dolar AS.

Selain itu, pendapatan perseroan juga disumbang oleh pendapatan energi dan sumber daya listrik sebesar 173,4 juta dolar AS, pendapatan sewa energi 111,6 juta dolar AS, uap 80 juta dolar AS, pendapatan sewa pembiayaan 31,4 juta dolar AS, carbon credit 1,9 juta dolar AS, dan pendapatan lainnya 37,1 juta dolar AS.

Hingga kuartal III 2021, Barito Pacific juga mencatatkan peningkatan beban pokok pendapatan 28,95 persen menjadi 1,67 juta dolar AS, dari 1,29 juta dolar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski beban pokok pendapatan perseroan naik, laba kotor BRPT meningkat signifikan 74 persen dari 366,4 juta dolar AS, menjadi 637,9 juta dolar AS secara tahunan atau year on year (yoy).

Sejalan dengan peningkatan itu, emiten yang kursi pengendali sahamnya diduduki taipan Prajogo Pangestu ini mampu mencetak laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai 100,1 juta dolar AS. Laba bersih ini melesat 407,56 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 19,7 juta dolar AS.

Adapun hingga September 2021, Barito Pacific membukukan peningkatan aset menjadi 8,83 miliar dolar AS, dari 7,68 miliar dolart AS di akhir Desember 2020. Jumlah liabilitas perseroan tercatat turun dari 4,74 miliar dolar AS di 31 Desember 2020, menjadi 4,6 miliar dolar AS di 30 September 2021.

Sementara, jumlah ekuitas perseroan naik signifikan, menjadi 4,23 miliar dolar AS di sembilan bulan 2021, dari 2,94 miliar dolar AS di sepanjang tahun 2020.